Home » » Balada Katekis

Balada Katekis

Repost


Pheeewww..... Minggu adalah hari kerja saya yang sangat sibuk. berbeda dengan kebanyakan orang yang menikmati hari liburnya.
"Suleeee....tolongin ini..."
"Suleee....tolongin itu...."
"Suleee.....pegang kunci gereja ga???"
"Suleeeee......Prikitieeeewwwww!!!!"

serasa jadi artis satu hari penuh :)
pada gak tau apa? baru juga nyampe,blom mandi, blom sikat gigi. semua udah pada manggil-manggil, dari orang tua sampe anak kecil..."Om SUlee...hehehehe" seloroh bocah ingusan yang kenal juga kagak... hanya kubalas dengan senyuman :)
 Pagi ini aku hendak mengadakan rekoleksi tahap II untuk para katekumen natal. mesti siap-siap peralatan perang neh.
"mandi dulu ah"  pikirku dalam hati. eh... ternyata ruang putra altar yang biasa ku pakai mandi terdapat banyak orang disana yang sedang siap-siap untuk bertugas misa. terpaksa kuurungkan niatku untuk mandi.
menyiapkan peralatan buat rekol sajalah ideku muncul. maka segera kusiapkan laptop butut milik rame-rame, infocus yg sudah agak buram kalau nyala, malah terkadang ngeblur warna ungu disamping gambarnya. kabel sound sistem milik temen yang juga seadanya. "ahhh...ini sudah cukup." bergegas ku ke gedung gembala baik untuk mensetting semua alat-alat itu.
semua sudah terpasang dan tertata pada tempatnya. eng...ing....eng....ternyata gambar dari laptop tidak muncul dilayar. dilayar hanya bertuliskan merek dari lcd tersebut "infocus" itu saja. fn + f5...terus kuulangi memencet kedua tombol tersebut,dan tidak terjadi apa-apa...Tuhan Yesus, whats going on here??? Panik sudah barang tentu. jarum jam sudah menunjukkan 730 pagi padahal jam 8 pagi acara sudah dimulai. OH NOOOOO.....salah apa neh???
duduk termenung sendirian di gedung gembala baik, meratapi nasib. Tuhan tolong hambaMu ini...maafkanlah bila hamba punya dosa yang tidak berkenan di hadapanMu....Ampun Tuhan...Ampun....sungguh deh minta ampun (kalau sudah begini aja baru inget dosa...sule...sule...)
"bodo ah...gue mau mandi dulu" apapun yang terjadi aku yakin Tuhan pasti akan menolong. pergilah ku kekamar mandi. bengong dulu disana sebentar masih meratapi nasib menjadi seorang katekis. byar...byur...splasshhhh.... srreeeetttt....preeettt...(sound abis mandi terus boker...hehehehe) "SUEGERRRRR TUENAN REK..." mandi itu adalah suatu karunia yg indah yang Tuhan berikan pada pagi ini.
otak kembali fresh untuk kembali menjalankan aktifitas. berpikir...berpikir...berpikir....ting...ting...ting...."minjem laptop si unyil eh si ompong aja ah."  ketak-ketik sms E63 punyaku, huehehehehe....norak sikit lah bang, hasil keringet sendiri loh. lalu meluncur langsung kembali ke tempat pertemuan. diluar sudah banyak yang menunggu kapan rekol dimulai.
Tuhan itu baik, tak berapa lama datanglah Dermawan Wijaya membawa laptop punya dia (hasil keringet sendiri juga lowh...)seting-seting...muncullah tayangan dari laptop ke layar. Haleluyah... sgala Puji Syukur hanya bagimu Tuhan. lalu muncul juga julius justian dengan membawa gitar. ya, kita semua adalah para katekis di paroki Toasebio tercinta.
acara pun dimulai....
doa pembukaan dan pidato pembukaan kumulai pagi itu. "ngiiiiiiiiingggggg....." suasana kelas dari gabungan tiga kelas katekumen diam semuanya, hanya bunyi speaker yang anoying terdengar jelas. whats wrong with this??? kucoba pancing dengan ice breaking menggunakkan beberapa permainan. "bagi kelompok ya, saya ga mau temen kelompoknya sama dengan teman sekelas." mencoba untuk membaurkan mereka semuanya. ternyata semua tak bergeming dan hanya berdiam di tempatnya masing-masing.
oke ganti permainan....kita akan gerak dan lagu dulu dengan "chicken dance"....mereka hanya menanggapi dengan lesu....
"Tuhan Yesus....apa yang terjadi???" oke kalo gitu semuanya senyum dulu....hanya beberapa yang tersenyum, sisanya kecut.
berpiki...berpikir...dan berpikir...kasih tayangan bagaimana orang kalo susah senyum, pasti akan berefek dimanapun anda berada...
"Ngggiiinnnngggg...." tayangan selesai dan hanya speaker annoying yang menanggapi.

"Yustian...would u help me please???"

and the speaker changed to him. "oke temen-temen kita main tupai dalam sarang" ajak si ndut. rame...lumayan. udah ada kelompok.... lalu yang terjadi setelah permainan usai....semua kembali ke habitatnya masing-masing, tetap pada tempatnya semula. "Nah lo.." kata sindut.
ya main lagi pake lagu...tetap saja seperti semula. dan microphone kembali kepada saya.
"Glek..." nelen ludah juga. hanya beberapa yang make attention ketika saya bercerita.

darah sedikit meninggi karena semua hanya bengong saja dan asyik mengobrol sendiri-sendiri

"saya Sulaiman Tirta tidak pernah perduli kalian mau berkata apa tentang saya..."
"Kalian semua mau mendengarkan atau tidak, saya ga perduli!!!"
"saya ini hanya seorang penabur dan perpanjangan tanganNya"
"terserah bibit yang kalian terima akan berkembang atau tidak,itu bukan urusan saya,itu urusan anda dan Tuhan yang kalian percaya."
"Sekali lagi saya tekankan! kami Gereja Katolik tidak pernah memaksa kalian untuk mengikuti ajaran kami, jadi apabila ada yang merasa terpaksa atau disuruh oleh orang lain.... Ada pintu besar dibelakang sana, dan silahkan yang tidak berkenan untuk....KELUAR SEKARANG!!!" meradang saya agak keras kepada mereka.
"Mengikuti Yesus tidak selamanya kalian akan selalu bersenang-senang, akan ada masa sulit yang kalian akan alami nanti."
"setelah baptis dan menerima Yesus kalian pasti akan mengalami badai hidup, dan kalau kalian seperti ini dalam pelajaran, bagaimana nanti di kehidupan selanjutnya???" "sekali lagi ada pintu besar dibelakang sana, yang tidak berkenan dengan perkataan saya...SILAHKAN KELUAR!!!" "Mau jadi pengikut Kristus JANGAN SETENGAH-SETENGAH."

lama ruangan hening dan tidak ada seorang pun berkata-kata..."okey kalau kalian tidak mau keluar biar saya yang keluar,pikirkan kembali matang-matang." berlalu ku dari hadapan mereka. tiga kelas gabungan dan rata-rata sudah cukup umur semuanya terdiam membisu.
diluar saya mampir ke warkom,ngopi dulu dan merokok. nikmatnya hidup.... ketawa-ketiwi dengan umat-umat yang lain.

"Suleee...kok kelasnya ditinggalin???" Suster Beatrice memanggil dari kejauhan sambil datang menghampiri.
"lho suster bukannya sudah selesai, kan 2 jam rekol, saya sudah mulai dari jam 8 dan sekarang jam sepuluh,mau ngapain lagi???" sanggahku.
"kamu isi dulu sebentar lagi, makanannya belum datang."kata Suster.
"Biarin aja sus, saya jamin ga ada yang berani beranjak dari tempat itu..." belum tau dia, hehehehehe....

ya begitulah sepenggal kisah kehidupan seorang katekis.
kadang dihargai...kadang di caci maki.
kadang disanjung tinggi...kadang menjadi alas kaki.
kadang kalau pinter nyari kerja bisa gaji tinggi....kadang juga digaji hanya dengan ucapan terima kasih

kusyukuri semuanya ini...sulit teramat kalau dibayangkan dengan akal sehat manusia.
ga jadi gila aja (amit-amit) udah bagus....

ya Tuhan... pembela hamba...
kuatkanlah daku dalam seluruh pekerjaanku ini
sebab Engkaulah perlindunganku, kuat tanganMu yang selalu menopang aku.
biarlah hambaMu ini menjadi semakin kecil dan dilupakan oleh banyak orang,
akan tetapi namaMu menjadi semakin besar mengalahkan segalanya.
Tetapkanlah hati hamba ini agar hamba selalu dimampukan dalam segala karya dan pelayanan. Amin

biarlah hamba dilupakan oleh setiap manusia....tetapi janganlah sekalipun Engkau melupakan hamba...



Thanks for reading Balada Katekis

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar