Paus Fransiskus Pertimbangkan Keberadaan Diakon Perempuan

thumbnail

Paus Fransiskus, Kamis (12/5/2016), mengatakan tengah mempersiapkan sebuah komisi untuk mempelajari kemungkinan perempuan menjadi diakon gereja Katolik. Paus memberikan pernyataan ini dalam pertemuan dengan sejumlah perempuan anggota beberapa ordo keagamaan di Vatikan. Pertemuan ini juga dihadiri sejumlah wartawan.

Seorang diakon dalam gereja Katolik tidak bisa memimpin misa tetapi mereka bisa melakukan banyak tugas seorang imam misalnya membaptis atau memimpin ritual doa. Para diakon juga memainkan peran besar dalam mengelola sebuah paroki dan memberikan bimbingan iman kepada umat Katolik.

Dalam percakapan itu, Paus mengatakan, dia sudah mendiskusikan keberadaan para diakon perempuan di masa-masa awal gereja Katolik namun tidak mengetahui secara jelas peran dan status mereka. "Membentuk sebuah komisi resmi untuk mempelajari pertanyaan itu?" kata Paus, menurut National Catholic Reporter dan sejumlah kantor berita Italia.

"Saya yakin, gereja akan mendapatkan kebaikan jika memperjelas masalah ini. Saya sangat setuju dan saya akan membicarakan hal ini," tambah Paus. Para sejarawan gereja mengatakan, perempuan banyak yang berperan sebagai diakon di gereja-gereja Kristen abad pertama. Namun, praktik itu kemudian menghilang dan seruan untuk mengizinkan perempuan menjadi imam gereja Katolik ditolak Paus Yohanes Paulus II pada 1994.


Pernyataan Paus Fransiskus ini nampaknya membuat para petinggi Vatikan kelimpungan. "Saya tak bisa menjawab apapun, hingga transkrip pembicaraan dalam pertemuan itu dirilis," ujar juru bicara Vatikan.

Yubileum Remaja di Lapangan St Petrus, Vatikan.

thumbnail
LENTERA HIDUP KATOLIK. Dalam Tahun Suci Kerahiman Allah, Bapa Suci dan para imam memberikan Sakramen Tobat kepada para remaja yang hadir dalam acara Yubileum Remaja di Lapangan St Petrus, Vatikan.

Paus Fransiskus mengejutkan ribuan remaja di Lapangan St Petrus Vatikan karena ikut hadir mendengarkan pengakuan dosa selama lebih dari satu jam, Sabtu, 23/4. Ia memberikan Sakramen Tobat kepada 16 remaja secara bergiliran di Lapangan St Petrus dalam Perayaan Yubileum Remaja yang bertepatan pada peringatan St Georgius.

Perayaan ini dimaksudkan untuk menarik minat kaum muda agar menyadari pentingnya belaskasih dan kemurahan hati Allah dalam hidup mereka. Pengakuan dosa ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Tahun Suci Kerahiman Allah, yang telah dicanangkan Paus Fransiskus.

Tak disangka, Bapa Suci hadir dan duduk di kursi sederhana di tempat terbuka bersama lebih dari 150 imam lainnya. Sama seperti imam lainnya, ia mendengarkan pengakuan dosa untuk 16 anak remaja selama satu jam dari pukul 11.30-12.45 waktu setempat.

Kegiatan ini bukan pertama kalinya dilakukan Paus Fransiskus. Hal serupa pernah ia lakukan ketika dicanangkan “24 Jam untuk Tuhan” pada 4 Maret 2016. Kala itu, di seluruh dunia, Gereja Katolik membuka kesempatan pelayanan Sakramen Tobat bagi seluruh umat di semua gereja.

Acara penerimaan Sakramen Tobat bagi remaja ini dimulai sejak Sabtu pagi, 23/4, hingga sore pukul 18.00. Pada malam hari, kaum remaja melakukan perjalanan ke Stadion Olimpiade Roma untuk rally remaja di mana Bapa Suci menyampaikan pesan lewat video kepada mereka.

Keesokan harinya, seperti dilansir Radio Vatikan 24/4, Paus memimpin Misa di Lapangan St Petrus bagi kaum remaja. Rangkaian acara ini berakhir pada Senin, 25/4; bertepatan dengan peringatan Liberation Day, hari libur nasional Italia.


Rangkaian kegiatan ini terus berlangsung dengan berbagai bentuk selama Tahun Yubileum Kerahiman Allah yang dimulai 8 Desember 2015, tepat pada Hari Raya St Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa. Pembukaannya ditandai dengan pembukaan Pintu Suci di Basilika St Petrus. Tahun Yubileum Luar Biasa ini akan ditutup pada 20 November 2016, tepat pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam.


Kisah Santo Santa; 28 April. St. Gianna Beretta Molla. Istri, Ibu, Dokter dan Saksi Gerakan Pencinta Kehidupan

thumbnail


“Jadilah saksi hidup dari keagungan dan keindahan Kekristenan.”~ St. Gianna Beretta Molla
“Seorang ibu muda dari Keuskupan Milan, yang, demi memberikan hidup kepada puterinya, mengurbankan hidupnya sendiri, dengan sadar penuh menyerahkan nyawanya.” ~ Paus Paulus VI.

Gianna dilahirkan di Magenta, Milan, Italia pada tanggal 4 Oktober 1922 sebagai anak kesepuluh dari tigabelas putera-puteri pasangan Alberto dan Maria Beretta. Pasangan anggota Ordo Ketiga Fransiskan yang saleh ini menganggap membesarkan dan mendidik anak-anak sebagai suatu pemenuhan tanggung jawab kepada yang ilahi. Meski disibukkan dengan tigabelas jiwa kecil, Maria tidak pernah melalaikan karya misionarisnya, dan meski mereka tidak dihimpit kemiskinan, keluarga Beretta mengajarkan pada anak-anak untuk hidup dalam kesederhanaan, ugahari dan sukacita. Setiap pagi keluarga Beretta bersama segenap anak-anak mereka ikut ambil bagian dalam Misa dan setiap sore mereka mendaraskan Rosario bersama yang dilanjutkan dengan penyerahan diri kepada Hati Yesus Yang Mahakudus. Sesudahnya, seluruh keluarga bersantai bersama, terkadang dengan bermain piano dan menyanyi, atau sekedar bercakap mengenai apa-apa yang terjadi sepanjang siang. 

Pada tanggal 24 April 1994, dalam tahun yang dicanangkan sebagai Tahun Keluarga, Gianna Beretta Molla dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II. Dalam beatifikasi yang dihadiri oleh suami, saudara-saudari beserta putera-puteri Beata Gianna ini, Bapa Suci mengajukan B. Gianna sebagai teladan segenap ibu,

“Seorang perempuan dengan kasih yang luar biasa, seorang istri dan ibu yang mengagumkan, ia memberi kesaksian dalam hidup sehari-hari akan nilai-nilai Injil. Dengan berpegang pada perempuan ini sebagai teladan kesempurnaan Kristiani, kita hendak memuji segenap para ibu keluarga yang penuh semangat, yang memberikan diri sepenuhnya kepada keluarga, yang menanggung derita dalam melahirkan, yang siap sedia bagi segala karya dan segala rupa kurban, agar yang terbaik dari mereka dapat dibagikan kepada sesama.”

Gianna Emanuela, yang sekarang adalah seorang dokter dan pejuang Gerakan Pencinta Kehidupan, menyampaikan kesaksiannya,
“Mama sayang, terima kasih telah memberiku hidup dua kali: ketika Mama mengandung aku dan ketika Mama mengijinkanku dilahirkan … Hidupku rindu untuk menjadi kelanjutan hidupmu, sukacita hidupmu, antusiasmu, dan ia mendapati kepenuhan artinya dalam keterlibatan dan dedikasi penuh kepada siapapun yang hidup dalam penderitaan. Mama sayang, mohon bantuan doamu senantiasa bagi segenap ibu dan segenap keluarga yang berpaling kepadamu dan mempercayakan diri mereka kepadamu.”


Pada tanggal 16 Mei 2004, Gianna Beretta Molla dikanonisasi oleh paus yang sama. Pesta St Gianna dirayakan pada tanggal 28 April.

Dibuka Pendaftaran Untuk Lektor KAJ

thumbnail
Dibuka Pendaftaran untuk lektor KAJ

info lebih lanjut lihat gambar

Kisah Santo Santa; 29 April : St. Katarina Dari Siena. Perawan Dan Pujangga Gereja, Pelindung Italia.

thumbnail
29 April : St. Katarina dari Siena. Perawan dan Pujangga Gereja, Pelindung Italia (bersama St Fransiskus Assisi).


“Engkau bagaikan misteri yang dalam sedalam lautan; semakin aku mencari, semakin aku menemukan, dan semakin aku menemukan, semakin aku mencari Engkau. Tetapi, aku tidak akan pernah merasa puas; apa yang aku terima menjadikanku semakin merindukannya. Apabila Engkau mengisi jiwaku, rasa laparku semakin bertambah, menjadikanku semakin kelaparan akan terang-Mu.” ~ St. Katarina dari Siena

St. Katarina dilahirkan pada tahun 1347. Santa yang termashyur ini adalah pelindung Italia, tanah airnya. Katarina adalah anak bungsu dalam keluarga yang dikaruniai dua puluh lima anak. Ayah dan ibunya menghendaki agar ia menikah dan hidup bahagia. Tetapi, Katarina hanya ingin menjadi seorang biarawati. Untuk menyatakan tekadnya, ia memotong rambutnya yang panjang dan indah. Ia ingin menjadikan dirinya tidak menarik. Orangtuanya amat jengkel dan seringkali memarahinya. Mereka juga menghukumnya dengan memberinya pekerjaan rumah tangga yang paling berat. Tetapi Katarina pantang menyerah. Pada akhirnya, orangtuanya berhenti menentangnya.

St. Katarina seorang yang amat jujur dan terus terang di hadapan Yesus. Suatu ketika ia bertanya kepada-Nya, “Di manakah Engkau, Tuhan, ketika aku mengalami cobaan yang begitu mengerikan?” Yesus menjawab, “Puteri-Ku, Aku ada dalam hatimu. Aku membuatmu menang dengan rahmat-Ku.” Suatu malam, sebagian besar penduduk Siena ke luar ke jalan-jalan untuk suatu perayaan. Yesus menampakkan diri kepada Katarina yang sedang berdoa seorang diri dalam kamarnya. Bersama Yesus, datang juga Bunda Maria. Bunda Maria memegang tangan Katarina lalu memberikannya kepada Putra-nya. Yesus menyematkan sebentuk cincin di jari tangan Katarina dan ia menjadi pengantin-Nya.

Pada masa itu, Gereja mengalami banyak sekali masalah. Banyak pertikaian terjadi di seluruh Italia. Katarina menulis surat-surat kepada para raja dan ratu. Ia bahkan datang menghadap para penguasa agar berdamai dengan paus dan mencegah peperangan. Katarina meminta paus untuk meninggalkan Avignon, Perancis dan kembali ke Roma untuk memimpin Gereja. Ia mengatakan bahwa itulah yang dikehendaki Allah. Bapa Suci mendengarkan nasehat St. Katarina serta melakukan apa yang dikatakannya.


Katarina tidak pernah lupa bahwa Yesus ada dalam hatinya. Melalui dia, Yesus memelihara orang-orang sakit yang dirawatnya. Melalui dia, Yesus menghibur para tahanan yang dikunjunginya di penjara. Santa besar ini wafat di Roma pada tahun 1380. Usianya baru tiga puluh tiga tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Pius II pada tahun 1461. Pada tahun 1970, Paus Paulus VI mengangkatnya sebagai Pujangga Gereja. St. Katarina menerima kehormatan besar ini karena ia melayani Gereja Kristus dengan gagah berani sepanjang masa hidupnya yang singkat.

Pernyataan Vatikan Mengenai Mukjizat Hosti Berdarah Di Polandia

thumbnail

Belakangan ini banyak berita beredar di dunia maya tentang mukjizat Hosti Berdarah di Keuskupan Legnica, Polandia, yang diklaim telah diakui oleh Vatikan.

Oleh karena hal ini belum pernah saya dengar di kalangan Vatikan, saya coba mengecek di berbagai situs internet. Klaim bahwa Vatikan telah mengakui mukjizat ini ternyata berangkat dari sebuah interpretasi kalimat yang ditulis oleh Uskup Legnica, Msgr. Zbigniew Kiernikowski, tanggal 17 April kemarin.

Beliau menulis: Berkaitan dengan kejadian luar biasa itu, beliau menginformasikan Kongregasi Iman di Vatikan. Beliau kemudian diminta untuk menyiapkan tempat yang layak untuk menyimpan Hosti Berdarah itu agar umat bisa datang dan berdoa.
Dari kalimat di atas, muncul interpretasi bahwa pihak Vatikan, dalam hal ini Kongregasi Iman telah mengakui karakter mukjizat dari peristiwa tidak biasa itu.

Hari ini saya berbicara dengan dua Pegawai Kongregasi Iman di Vatikan. Mereka mengatakan bahwa memang pernah ada berita masuk dari Uskup Zbigniew Kiernikowski, akan tetapi Kongregasi Iman di Vatikan tidak memberikan tanggapan resmi, apalagi mengakui bahwa peristiwa itu adalah sebuah mukjizat.

Hari ini pula saya mencari dan bertemu dengan Jurubicara Vatikan, Padre Federico Lombardi. Saya menyampaikan kepada beliau apa yang tengah beredar di dunia maya menyangkut peristiwa di Legnica, Polandia. Beliau sendiri mengaku belum pernah mendengar tentang itu. Saya bertanya, apakah ada pihak Vatikan yang pernah mengakui peristiwa Legnica sebagai mukjizat, beliau menggeleng kepala dan mengaku tidak pernah tahu.

Yang jelas, pihak Vatikan, entah Paus Fransiskus, ada Kongregasi Iman yang berkompetensi dalam hal ini belum pernah mengatakan apa-apa. Judul-judul berita terkait yang menyinggung nama Vatikan, hendaknya dipahami sebagai sebuah interpretasi saja, dan bukan berdasar atas kebenaran. Pengakuan terhadap peristiwa itu sebagai mukjizat adalah pendapat dari Uskup Legnica sendiri, Msgr. Zbigniew Kiernikowski.

Pelurusan ini disampaikan sebagai informasi bersama dan untuk diketahui secara jelas, tanpa ingin mengurangi rasa hormat dan sensibilitas penyembahan serta kesakralan sakramen Maha Kudus yang kita cintai dan junjung tinggi.

Salam sejahtera.
Padre Marco, SVD

Foto bersama Juru Bicara Vatikan, Padre Federico Lombardi, SJ

Rekonsiliasi Merupakan Aspek Penting Dari Belas Kasih. Ungkap Paus.

thumbnail
Paus Francis mengatakan: "Seringkali Kita Percaya Dosa-Dosa Kita 'Menjauhkan Tuhan' Dari Kita. Dalam Kenyataannya, Perbuatan Dosa Itulah Yang 'Menjauhkan Diri Kita' Dari Tuhan."

Rekonsiliasi merupakan aspek penting dari rahmat Allah, kata Paus Francis pada hari Sabtu 30 April kemarin. Paus menjelaskan bahwa ketika kita menjauhkan diri dari Tuhan melalui dosa, dibutuhkan upaya ekstra dari diri kita sendiri untuk kembali kepadaNya.

Paus mengambil referensi surat kedua St. Paulus kepada jemaat di Korintus, yang mendorong semua anggota Gereja untuk "membiarkan dirimu didamaikan dengan Allah. Seruan rasul Paulus ditujukan kepada orang-orang Kristen awal yang ada di Korintus dan sekarang berlaku bagi kita, dengan kekuatan dan keyakinan yang sama," kata Paus, menjelaskan bahwa berlangsungnya Tahun Belas Kasih adalah waktu rekonsiliasi untuk semua orang.

Paus menambahkan bahwa "kita tidak bisa berdamai dengan Tuhan melalui upaya kita sendiri." Banyak orang ingin berdamai dengan Tuhan, tapi juga tidak tahu bagaimana caranya, karena mereka merasa tidak layak. Tetapi sebagai komunitas umat Allah, " kita dapat dan harus mendukung secara tulus keinginan kembali kepada Allah dari mereka yang mengakui kesalahannya dan mau bertobat."

Rekonsiliasi, kata Paus "merupakan aspek penting dari belas kasih. Sering kali kita percaya bahwa dosa-dosa kita 'menjauhkan Tuhan' dari kita. Dalam kenyataannya, perbuatan dosa itulah yang 'menjauhkan diri kita' dari Tuhan." Rekonsiliasi itu adalah rahmat dari Allah dimana Dia sendiri datang mencari kita ketika Ia melihat kita berada dalam bahaya.

Paus menjelaskan, rekonsiliasi dengan Allah tidak mungkin dengan upaya kita sendiri, karena dosa "benar-benar menciptakan ekspresi menolak cinta Tuhan. Konsekuensi dari dosa itu sendiri, telah menipu diri kita dalam pencarian kebebasan yang lebih besar dan mandiri. Ketika kita menjauhkan diri dari Tuhan, kita menjadi peziarah dan pengembara yang tidak lagi memiliki tujuan," katanya. Paus menjelaskan bahwa dosa adalah seperti seseorang yang berbalik menjauh daripada Tuhan.

"Orang berdosa hanya melihat diri mereka sendiri dan dengan cara ini mereka berpura-pura untuk menjadi mandiri. Karena itu, dosa selalu memperlebar jarak antara kita dan Allah, dan ini dapat menjadi jurang, "kata Paus Francis. Namun, sebagai Gembala yang Baik, Yesus selalu datang mencari domba yang hilang. Dia membangun kembali jembatan kita kepada Bapa dan memungkinkan kita menemukan kembali martabat menjadi anak-anak-Nya, kata Paus menambahkan.

Paus Francis kemudian berbicara tentang pentingnya pengakuan dosa dan kebutuhan untuk berdamai dengan Allah melalui sakramen, dan membantu pendosa berjalan sepanjang jalan rekonsiliasi. Paus berdoa bahwa tidak ada yang akan tetap jauh dari Tuhan dan meminta agar "tolong, jangan menempatkan rintangan di jalan orang-orang yang ingin berdamai dengan Tuhan."

Mengalami rekonsiliasi dengan Allah juga memungkinkan seseorang untuk menemukan kembali perlunya rekonsiliasi dalam hubungan lain, seperti dalam keluarga kita, dalam hubungan interpersonal, dalam komunitas gerejani, dan dalam hubungan sosial dan internasional, katanya. "Rekonsiliasi sebenarnya juga pelayanan untuk perdamaian, untuk pengakuan hak-hak dasar orang, solidaritas dan selamat datang untuk semua."

Paus Francis menutup kotbahnya dengan mengajak umat untuk menerima undangan St. Paulus "untuk berdamai dengan Tuhan, untuk menjadi kreasi baru dan dapat memancarkan rahmat-Nya di tengah-tengah saudara-saudara kita, di tengah-tengah masyarakat kita saat ini."


Kota Tarsus Dan Paulus

thumbnail



Sedikit cerita dari Tarsus pada masa Paulus telah digali karena merupakan lokasi kota modern Cumhuriyet Alani diatas reruntuhan. Penggalian telah menemukan sebuah jalan kota beraspal dari Tarsus bersamaan dengan podium bertiang, yang mungkin dari abad ke 2 SM. Selain itu, dari sisa-sisa reruntuhan ditemukan  (Zaman Perunggu), tempat pemandian, serambi Helenistik, teater Romawi, dan banyak patung-patung terakota dari dewa, binatang, orang, dan berbagai makhluk mitologis.


Dari Pompey (67 SM), Tarsus dibuat selama pemerintahan provinsi Romawi Kilikia, dan Yahudi mulai menerima kewarganegaraan Romawi. Antony, yang menguasai provinsi-provinsi timur, menyatakan kota bebas di tahun 42 SM. Tarsus terus menerima hak-hak istimewa di bawah Kaisar Agustus, yang membebaskan kota dari pajak kekaisaran karena Athenodorus, guru dan temannya, adalah Tarsian. Tarsus tumbuh menjadi pusat budaya dan intelektual. filsuf Stoic seperti Athenodorus, Zeno, Antipater, dan Nestor tinggal di kota ini pada abad pertama.

 


Tarsus atau Gerbang Cleopatra, juga disebut "Sea Gate," masih berdiri sampai saat ini, meskipun telah dibangun secara signifikan. Ada kepercayaan bahwa Cleopatra berlayar ke Cydnus menyamar sebagai Aphrodite dan datang melalui gerbang ini di tahun 41 SM dalam perjalanan untuk bertemu Mark Antony.


V. Longlois, seorang penjelajah selama Abad Pertengahan, mengidentifikasi struktur ini sebagai makam Sardanapalus, seorang dari bangsa Assyria yang tewas selama pengepungan Niniwe (612 SM). Terletak di Tekke, timur dari dinding abad pertengahan di Tarsus, ini sebenarnya adalah sebuah kuil cinta bangsa Romawi pada abad kedua Masehi


Tarsus adalah kota kelahiran rasul Paulus (Kis 09:11), sebuah kota penting (21:39) sebagai pusat pembelajaran dari dunia kuno, di samping Alexandria dan Athena. Khususnya, warga Yahudi dari Tarsus diberikan kewarganegaraan Romawi. Sebagai seorang anak, Paulus dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan baik di bawah asuhan Gamaliel, seorang anggota Sanhedrin. Usaha dagangan Paulus, sebagai pembuat tenda, sangat cocok di daerah Tarsus, sebuah kota yang terkenal untuk membuat segala jenis tertentu mengenai kain yang terbuat dari wol berbahan dari bulu kambing hitam. Legenda mengatakan bahwa St. Paulus sering minum dari sumur di daerah Tarsus, seperti yang dikatakan oleh para kurator khusus.

 

Bacaan Dari Alkitab :

Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus. (Kis 9:30)

Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. (Kis 11:25)

Paulus menjawab: "Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia; aku minta, supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu." (Kis 21:39)

"Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. (Kis 22:3)


Bacaan Kitab Suci. Minggu, 1 Mei 2016, Hari Minggu Paskah VI

thumbnail
 

Kis 15:1-2.22-29;

15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” 15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.15:22 Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. 15:23 Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: “Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. 15:24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. 5:25 Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, 15:26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. 15:27 Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: 15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhalaur, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.”

Mazmur. 67:2-3,5,6,8;

Refren:

Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya semuanya bersyukur kepada-Mu.

*  Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

*  Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.

*  Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya

Why 21:10-14.22-23;

 21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. 21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. 21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.  21:13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang  dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. 21:14  Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas  nama kedua belas rasul Anak Domba itu. 21:22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.  21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.

Yoh 14:23-29

14:23 Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. 14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman  yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus  Aku.  14:25 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;  14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu  akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.


Bacaan Kitab Suci. Sabtu, 30 April 2016 Hari Biasa Pekan V Paskah

thumbnail

 Bacaan I: Kis16:1-10

 “Menyeberanglah ke Makedonia, dan tolonglah kami”

16:1 Sekali peristiwa Paulus datang ke Derbe dan Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. 16:2 Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium. 16:3 Paulus mau, supaya Timotius itu menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia demi orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. 16:4 Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya. 16:5 Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman, dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya. 16:6 Paulus dan Silas melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah untuk memberitakan Injil di Asia. 16:7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengijinkan mereka. 16:8 Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. 16:9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan; ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya, “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” 16:10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.

Mazmur 100:1-2.3.5,

Refren:  Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku

*    Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.

*     Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

*     Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bacaan Injil : Yoh. 15:18-21

“Kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia.”

15:18 Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku. 15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia; maka dunia membenci kamu. 15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. 15:21 Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.”


Uskup Keuskupan Pangkalpinang Mgr. Hilarius Moa Nurak SVD Telah Meninggal Dunia.

thumbnail

LENTERA HIDUP KATOLIK. Jumat (29/2016) siang, Uskup Keuskupan Pangkalpinang Mgr. Hilarius Moa Nurak SVD dikabarkan telah meninggal dunia.

Kabar meninggal dunianya Uskup yang dikenal ramah tersebut, beredar luas dalam pesan singkat. Selain itu, juga disebar dalam beberapa jejaring sosial.

Dalam pesan tersebut, bertuliskan "RIP Uskup Pangkalpinang, Mgr Hilarius Moa Nurak SVD telah berpulang ke rumah Bapa di Surga pada Jumat (29/4/2016) siang, di Mount Alvernia Hospital Singapore. Tolong doakan ketenangan arwahnya," tulis pesan singkat tersebut.

Phillip adik sepupu almarhum dalam pesan singkatnya ke keluarga dekat melalui WhatsApp pukul 13.09 WIB mengabarkan Mgr Hila meninggal di Mount Alvernia Hospital, Singapura pukul 12.21 waktu Singapura.

Sebelumnya, Uskup Pangkalpinang, Mgr Hilarius Moa Nurak SVD saat ini dikabarkan dalam kondisi sakit, dan tengah dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) Pangkalpinang

Dan setelah dilakukan konsultasi yang dilakukan oleh pihak Keuskupan dangan pihak dokter di Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, akhirnya disepakati akan merujuk Mgr Hilarius ke salah satu rumah sakit yang ada di Singapore.
"Keberangkatan itu sendiri akan dilakukan hari  (Rabu). Dan masih menunggu kesiapan teknis dan administrasi lainya,"jelas Philips Seran.

Sebelumnya, sejumlah media online di Pangkalpinang mengabarkan bahwa Mgr Hilarius Moa Nurak SVD dikabarkan sakit dan tengah dirawat secara intensif di rumah sakit.
Memburuknya kondisi fisik Mgr Hila bermula sejak Rabu pagi, Ia terjatuh dari tempat tidur. Dan diduga terjadi pendarahan di bagian batang otak.


Menurut Phillip, almarhum Mgr Hila akan dimakamkan di Pangkalpinang, karena masih berstatus sebagai Uskup aktif. Mgr Hila lahir di Weetabula, Sumba, Nusa Tenggara Timur, 21 Februari 1943. Selamat jalan Monsinyur.

Kisah Kaplet St Michael Agung

thumbnail
Keberadaan susunan kaplet St. Michael awalnya berasal dari penampakan Malaikat Michael pada seorang biarawati Karmelit. Suster Antonia D’Astonaco. Dalam penampakan tersebut, sang suster memperoleh rumusan doa kepada Sembilan paduan suara Malaikat pada tahun 1851. Paus Pius secara resmi mengakui penampakan tersebut dan menyetujui rumusan doa St. Michael ini.

Kaplet ini terdiri dari medali St. Michael dan 4 manik manik di atasnya, 27 manik manik dalam 9 kelompok yang dipisahkan oleh 8 manikmanik. Medali tengah merupakan penghormatan kepada 9 paduan suara malaikat dan 27 manik manik merupakan penghormatan kepada Bunda Maria – Ratu Para Malaikat. 4 manik manik di atas medali merupakan penghormatan  terhadap secara urut St Michael, ST Gabriel, St Rafael dan Malaikat Pelindung.


Belajar Lagi Yuk Dalam Lakon: Jangan Sampai Salah Sebut.

thumbnail


Nah bagaimana? Semoga bermanfaat ya....

Bacaan Kitab Suci. Jumat, 22 April 2016 Hari Biasa Pekan IV Paskah

thumbnail

OCSO: Pfak B. Maria Gabriella, Rubiah. SJ: Pesta SP. Maria Bunda Serikat Yesus.

Bacaan I: Kis 13:26-33


“Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus.”

13:26 Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, “Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. 13:27 Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. 13:28 Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. 13:29 Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. 13:30 Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. 13:31 Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. 13:32 Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, 13:33 telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan.”

Mazmur  2:6-7.8-9.10-11

Refren: Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.

*    “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!” Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.”

*     “Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”

*     Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bacaan Injil:  Yoh 14:1-6

“Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.”

14:1 Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, 14:3  Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. 14:4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana.” 14:5 Kata Tomas kepada-Nya, “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?” 14:6 Kata Yesus kepada-Nya, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”


Rigormotis

thumbnail
kematian dan hanya kematian yang terlintas pagi-pagi buta begini.
ga tau kenapa??? mungkin cara singkat buat lari dari dunia ini adalah dengan mati.
tadi siang juga nonton berita isinya orang-orang yang meninggal karena bunuh diri. banyak aja caranya "uedan".
ingin diceraikan oleh suaminya. terus kalo gak salah ada anak muda juga yang meninggal karena bunuh diri.
halah...udah ah, males nonton yang kayak begituan, bikin korupsi otak aja. buktinya sampai sekarang aja masih muncul letupan-letupan kecil gambar-gambar tadi siang. sosok ibu yang terbujur kaku dan gosong...hiiiiyyyy.... males ah ngebayanginnya.

kematian dan hanya kematian yang terlintas pagi-pagi buta begini.
wew...kalo nanti ketika gue bangun terus tidak bernyawa lagi bagaimana ya???
mea culpa...mea culpa...mea maxima culpa....
saya berdosa...saya berdosa...saya sungguh berdosa...
mata sudah menutup rapat dan tubuh sudah tidak dapat diperintah lagi oleh otak lalu otakpun membeku dan proses rigormotis berlanjut. satu jam pertama oksigen mulai habis dalam tubuh itu yang membuat lemas tubuh. lalu lama-kelamaan karena sudah tidak ada oksigen dan metabolisme berhenti cairan dalam tubuhpun mengering, lalu otot-otot dalam tubuh mulai kaku dan kejang. sehingga tubuh kita jadinya seperti tikus mati dalam got...lama-kelamaan kalau ditinggal berhari-hari jadinya melembung dan belatungan.....
Ampuuuunnnnnnnnn..... sudah tidak ada gunanya lagi berteriak : "Tuhan....Tuhan...masihkah Engkau mengenalku???"

hsssspppppppttttt.... kuhirup udara pagi yang sedikit lembab ini dalam-dalam.
Heavenly....thanks, i can still breathing.
but...why so many people wanna to suicide??? wondering???
are we ready to prepare a glorius funeral when we die??? at least be a good person when time comes??? no body knows....
well... saya sendiripun tidak siap untuk hal tersebut. hanya debulah aku di alas kakiMU Tuhan.
kalo kata tagline 300 "Prepre for die!!! cause tonight we're going dine in hell!!!"
itu kata film 300 tapi kalo gue sih maunya teriak begini "Prepare for die!!! cause tonight we're going dine in Heaven!!!"

untuk hal itu kita harus siap kapan saja menjadi martir Allah, dalam hal ini bukan mati konyol untuk jadi martir.
satu hal dalam hidup yang kusyukuri adalah kehidupan ini dan satu hal lainnya adalah kematian. karena dengan demikian bisa menjadi kontrol diri ketika sudah terlanjur berlumuran oleh dosa. "inget woy sama umur...."; "udah bau tanah inget woy sama dosa..."; ya begitulah kira-kira kalau nanti sudah tua renta tapi kelakuan seperti bujangan.

kematian dan hanya kematian yang terlintas pagi-pagi buta begini.

"buatlah aku kudus ya Tuhan... tapi jangan sekarang." (St.Augustine)
semoga aku, kalian, semuanya masih punya waktu cukup untuk mempersiapkan kematian dengan menjadi orang benar di hadapan Allah Yang Maha Tinggi... Amin.
Repost 14 April 2011

Pelayanan Bersama Pewarta Iman Ibu Cun Wahono.

thumbnail
Video Pelayanan Bersama Pewarta Iman Ibu Cun Wahono.

Silahkan Klik Disini

Hati Sebagai Hamba


Uskup Pangkalpinang Mgr Hilarius Moa Nurak SVD Sakit Kritis

thumbnail

LENTERA HIDUP KATOLIK. Uskup Pangkalpinang, Mgr Hilarius Moa Nurak SVD saat ini sedang sakit kritis. Ia sedang dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, demikian informasi dari Vikaris Jenderal Keuskupan Pangkalpinang, Romo Lucius Poya Pr, Selasa petang, 19 April 2016.

Ia pun meminta agar umat mendoakan Mgr Hilarius. “Menurut pengakuan dokter, malam ini juga akan dilakukan tindakan medis berupa operasi untuk men-support organ-organ tubuh bagian dalam,” katanya. “Dan, kalau kondisi sedikit membaik akan dibawah ke Jakarta,” lanjut Romo Lucius.

Memburuknya kondisi fisik Mgr Hila bermula sejak pagi tadi, di mana ia terjatuh dari tempat tidur. Sr. Yosepha KKS dalam grup Whats App Renungan dan Doa mengatakan, setelah itu “terjadi pendarahan di bagian batang otak” Mgr Hilarius. Mari kita sama-sama doakan kesembuhan bagi Bapa Uskup Pangkalpinang.

Troas, Pelabuhan Paulus Berlayar.

thumbnail
Sejarah Kota Troas

tro'-sebagai (Troas): Ibukota di barat laut Asia Kecil, di pantai Misia di provinsi Romawi di Asia. Dari sini, Paulus berlayar  menurut Kisah Para Rasul 16: 8. Di sini, juga, menurut Kisah Para Rasul 20: 5-12 , Paulus membangunkan Eutikhus dari kematian.

Nama Troas tidak terbatas pada kota itu sendiri, tetapi juga diterapkan pada distrik sekitarnya, atau ke bagian dari pantai yang sekarang umumnya dikenal sebagai Troad. Dalam sejarah awal memakai nama Antigona Troas, yang diberikan oleh pendirinya Antigonus, tapi setelah 300 SM secara umum dikenal dengan penulis klasik seperti Alexander Troas, nama yang diberikan kepadanya oleh Lysimachus.

Kemudian, ketika kota ini merdeka, mereka membuat koin sendiri, dan sejumlah besar ditemukan;  adalah  yang bergambar kuda. Dalam 133 SM Troas dijajah orang-orang Romawi, dan kemudian, pada masa pemerintahan Agustus, menjadi koloni bangsa Romawi, independen dari gubernur Romawi provinsi Asia. warganya kemudian dibebaskan dari jajak pendapat dan pajak tanah. Selama masa Bizantium Troas adalah kursi dari keuskupan.


Reruntuhan Troas, sekarang bertuliskan nama Eski Stambul, sangat luas, memberikan bukti ukuran besar dan pentingnya kota kuno. Mereka telah, bagaimanapun, lama digunakan sebagai tambang, dan kolom bangunan publik dibawa ke Konstantinopel untuk digunakan dalam pembangunan masjid yang dikenal sebagai Yeni Valideh Jami.


Situs ini sekarang sebagian besar ditumbuhi pohon ek, pada bagian yang lebih tinggi dari reruntuhan ada pemandangan yang luas di atas laut dan pulau-pulau tetangga. Dalam dinding adalah sisa-sisa dari teater, kuil dan gimnasium, yang disediakan untuk  pemandian. Yang paling mengesankan dari reruntuhan, bagaimanapun, adalah saluran air besar yang dibangun pada masa Trajan.

Referensi Alkitab :

Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis (kis 16:11)

Mereka itu berangkat lebih dahulu dan menantikan kami di Troas. Tetapi sesudah hari raya Roti Tidak Beragi kami berlayar dari Filipi dan empat hari kemudian sampailah kami di Troas dan bertemu dengan mereka. Di situ kami tinggal tujuh hari lamanya. (Kis 20:5-6)

Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana. (2Kor 2:12)

21 April, Santo Anselmus, Uskup Dan Pujangga Gereja.

thumbnail



Anselmus lahir di Aosta, Piedmont, kira-kira pada tahun 1033. Ayahnya Gondolvo, seorang politikus dan bangsawan Lombardia, sedang ibunya Ermenberga, seorang wanita Burgundia yang kaya raya. Dari orangtuanya yang saleh itu, Anselmus mewarisi perangai yang lembut dan kerendahan hati. Anselmus bertumbuh besar menjadi seorang pemuda yang berbudi luhur dan suka beribadah. Oleh ayahnya Gundolvo, Anselmus yang brilian itu disiapkan untuk berkarya di bidang politik. Tetapi hal ini tidak sesuai dengan gerak nurani Anselmus.

Ketika berusia 27 tahun (1060), Anselmus masuk biara Benediktin di bec, dekat Rouen, Perancis. Disana ia belajar di bawah bimbingan Lanfranc, seorang teolog kawakan di Eropa. Segera terlihat oleh Lanfranc bahwa Anselmus adalah seorang pemuda yang luar biasa pandai serta saleh. Ketika Lanfranc menjadi pemimpin biara di Caen pada tahun 1066, Anselmus diangkat menjadi pemimpin biara di Bec. Dalam kepemimpinannya itu, Anselmus menata biara itu menjadi suatu pusat ilmu pengetahuan dan kerohanian. Prestasinya melampaui prestasi Lanfranc, gurunya. Ketika itu, ia mulai giat menulis dua buah bukunya: Monologion dan Proslogion.

Pada tahun 1093, dalam perjalanannya mengunjungi wilayah-wilayah perlayanan di wilayah Bec; Anselmus dipilih menjadi Uskup Agung Canterbury oleh raja William II. Anselmus menyambut baik hal ini karena ia melihatnya sebagai kesempatan emas untuk membaharui Gereja di Inggris. Namun ia menolak untuk ditabhiskan sebelum raja William menyatakan kesediaannya mendukung Paus Urbanus II (1088-1099), untuk melawan Paus tandingan Klemens III dan mengembalikan tanah-tanah yang dicaplok di Canterbury.

Tiga bulan kemudian Anselmus ditabhiskan, tetapi segera disusul dengan perselisihan antara dia dengan raja. William yang bermaksud menyerang Normadia, menuntut sejumlah besar uang dari Canterbury. Anselmus dengan tegas menolak tuntutan itu. Sebaliknya, William melarang Anselmus pergi Roma untuk menerima pakaian kebesarannya sebagai lambang martabatnya sebagai Uskup Agung dan juga mengajukan berbagai tuduhan kepada Paus Urbanus II untuk melumpuhkan Anselmus. Situasi ini dapat diatasi pada tahun 1095 ketika Anselmus berhasil memperngaruhi para bangsawan Inggris dalam sinode Rockingham untuk menentang campurtangan Raja William dalam urusan-urusan gereja. Kemudian pakaian kebesarannya itu dikirim ke Inggris dan Anselmus menobatkan dirinya untuk menghindarkan segala hal yang bukan-bukan dari raja William perihal martabatnya sebagai uskup Agung Canterbury.

Bagaimanapun juga, Anselmus masih agak takut untuk pergi ke Roma guna berkonsultasi dengan Paus tentang campur tangan William dalam urusan-urusan intern Gereja. Pada tahun 1097 William mengusir Anselmus, tetapi Anselmus tidak segera berangkat ketika William mencaplok kembali tanah-tanah di Canterbury. Ketika di pengasingan, Anselmus mengadakan Konsili Bari pada tahun 1098, dimana ia secara luar biasa mempertahankan istilah Fillioque ("dan dari Putra") yang ditolak oleh gereja Timur. Di tempat pengasingan ini, Anselmus berhasil menulis bukunya yang berjudul "Cur Deus Homo?" (Mengapa Tuhan menjadi manusia?).

Pada tahun 1100 William dibunuh. Penggantinya William I, mengajak Anselmus untuk kembali ke Canterbury. Dengan senang hati Anselmus kembali ke tahkta keuskupannya. Namun segera timbul lagi persoalan yang sama dalam hubungannya dengan Henry I. Masalah yang terbesar adalah tuntutan Henry atas penobatan uskup-uskup dan pemimpin biara dengan lencana yang khas sesuai dengan kekhasan spiritualitasnya. Karena perselisihan ini, Anselmus kembali lagi ke Roma untuk berkonsultasi dengan Paus. Sri Paus Paskalis II (1099-1118) yang menggantikan Paus Urbanus II, menegaskan sekali lagi kebijaksanaan yang telah ada. Raja Henry marah dan segera mengasingkan Anselmus dan menyita semua tanah di Canterbury. Sebagai balasannya, Anselmus menjatuhkan hukuman ekskomunikasi atas Henry. Namun dalam waktu singkat tindakan ekskomunikasi di pulihkan kembali. Pada tahun 1107 ketika diadakan di Westminster, timbul lagi masalah. Raja melepaskan tuntutannya untuk menobatkan uskup-uskup dan pemimpin-pemimpin biara tetapi tetap mempertahankan haknya untuk menerima penghormatan mereka sebagai warga negara.

Anselmus menggunakan dua tahun terakhir masa hidupnya untuk mendorong sinode-sinode regular, menghapuskan perdagangan budak belian dan meningkatkan penghayatan hidup selibat. Anselmus meninggal pada tahun 1109. Ia digelar sebagai "Pujangga Gereja" pada tahun 1720.


Uskup kota Persia ini tidak bersedia mengumpulkan pajak ganda dari orang-orang beriman dan tidak bersedia menyembah matahari. Oleh karena itu bersama banyak orang Kristen lain, ia dihukum mati pada hari Jumat Suci tahun 344.