Belakangan ini banyak berita
beredar di dunia maya tentang mukjizat Hosti Berdarah di Keuskupan Legnica,
Polandia, yang diklaim telah diakui oleh Vatikan.
Oleh karena hal ini belum
pernah saya dengar di kalangan Vatikan, saya coba mengecek di berbagai situs
internet. Klaim bahwa Vatikan telah mengakui mukjizat ini ternyata berangkat
dari sebuah interpretasi kalimat yang ditulis oleh Uskup Legnica, Msgr.
Zbigniew Kiernikowski, tanggal 17 April kemarin.
Beliau menulis: Berkaitan
dengan kejadian luar biasa itu, beliau menginformasikan Kongregasi Iman di
Vatikan. Beliau kemudian diminta untuk menyiapkan tempat yang layak untuk
menyimpan Hosti Berdarah itu agar umat bisa datang dan berdoa.
Dari kalimat di atas, muncul
interpretasi bahwa pihak Vatikan, dalam hal ini Kongregasi Iman telah mengakui
karakter mukjizat dari peristiwa tidak biasa itu.
Hari ini saya berbicara
dengan dua Pegawai Kongregasi Iman di Vatikan. Mereka mengatakan bahwa memang
pernah ada berita masuk dari Uskup Zbigniew Kiernikowski, akan tetapi
Kongregasi Iman di Vatikan tidak memberikan tanggapan resmi, apalagi mengakui
bahwa peristiwa itu adalah sebuah mukjizat.
Hari ini pula saya mencari
dan bertemu dengan Jurubicara Vatikan, Padre Federico Lombardi. Saya
menyampaikan kepada beliau apa yang tengah beredar di dunia maya menyangkut
peristiwa di Legnica, Polandia. Beliau sendiri mengaku belum pernah mendengar
tentang itu. Saya bertanya, apakah ada pihak Vatikan yang pernah mengakui
peristiwa Legnica sebagai mukjizat, beliau menggeleng kepala dan mengaku tidak
pernah tahu.
Yang jelas, pihak Vatikan,
entah Paus Fransiskus, ada Kongregasi Iman yang berkompetensi dalam hal ini
belum pernah mengatakan apa-apa. Judul-judul berita terkait yang menyinggung
nama Vatikan, hendaknya dipahami sebagai sebuah interpretasi saja, dan bukan
berdasar atas kebenaran. Pengakuan terhadap peristiwa itu sebagai mukjizat
adalah pendapat dari Uskup Legnica sendiri, Msgr. Zbigniew Kiernikowski.
Pelurusan ini disampaikan
sebagai informasi bersama dan untuk diketahui secara jelas, tanpa ingin
mengurangi rasa hormat dan sensibilitas penyembahan serta kesakralan sakramen
Maha Kudus yang kita cintai dan junjung tinggi.
Salam sejahtera.
Padre Marco, SVD
Foto bersama Juru Bicara
Vatikan, Padre Federico Lombardi, SJ
0 komentar:
Posting Komentar